Tel Aviv – Situasi politik Israel semakin rumit setelah sejumlah sekutu utamanya mulai menjauh, bahkan mengancam dengan sanksi. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, hingga Prancis secara terbuka mengecam tindakan militer Israel di Gaza.
Langkah-langkah agresif Israel terhadap wilayah Gaza dan kawasan Arab lainnya menuai kecaman internasional. Banyak pihak menilai serangan tersebut tidak proporsional, terutama terhadap warga sipil Palestina, yang mendorong gelombang kritik keras bahkan dari negara-negara yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Tel Aviv.
Amerika Serikat: Sekutu Lama Mulai Menjauh
Amerika Serikat, yang selama bertahun-tahun menjadi pendukung terbesar Israel, kini mulai menunjukkan sikap berbeda. Kondisi ini mulai berubah sejak lawatan Donald Trump ke Timur Tengah, di mana ia bertemu dengan sejumlah pemimpin negara-negara Islam di Riyadh, Arab Saudi, termasuk tokoh dari Suriah, Ahmed Alsahara.
Pertemuan tersebut disebut-sebut sebagai sinyal kuat pada Israel, menunjukkan ketidaksenangan atas kegagalan gencatan senjata yang terus berlarut-larut di Gaza.
Jerman dan Negara Eropa Lainnya Ikut Mengecam
Sikap tegas juga datang dari Jerman. Kanselir Friedrich Merz secara terang-terangan menyebut bahwa tindakan militer Israel di Gaza tidak dapat dibenarkan dan “tidak masuk akal secara kemanusiaan.” Pernyataannya menjadi simbol perubahan arah kebijakan luar negeri Jerman terhadap konflik Israel-Palestina.
Tak hanya itu, Inggris, Kanada, dan Prancis juga mengambil sikap keras. Ketiganya bahkan mengancam menjatuhkan sanksi terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu apabila serangan ke Gaza tidak dihentikan dan pembatasan bantuan kemanusiaan tidak dicabut.
Ketiga negara tersebut juga menentang rencana perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yang dianggap semakin memperburuk konflik dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
Netanyahu Terpojok?
Tekanan internasional ini membuat posisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu semakin terjepit. Di dalam negeri, ia menghadapi tekanan dari oposisi dan masyarakat sipil. Di luar negeri, dukungan yang dulu solid kini mulai rapuh—bahkan berubah menjadi ancaman diplomatik dan ekonomi.
Meskipun belum ada langkah nyata berupa sanksi besar, namun pergeseran sikap negara-negara sekutu ini menunjukkan isolasi diplomatik Israel semakin nyata. Dunia internasional tampaknya mulai kehilangan kesabaran atas konflik berkepanjangan yang tak kunjung menemukan titik damai.