Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

pasang iklan disini

Kisah Nur Kasim: Hidup Sejahtera di Tengah Hutan, Gaji Kecil Tapi Bisa Umrohkan Keluarga

 Tulungagung – Siapa bilang gaji kecil tak bisa membawa seseorang ke Tanah Suci? Kisah inspiratif datang dari Nur Kasim, pria sederhana asal Tulungagung, Jawa Timur, yang membuktikan bahwa dengan tekad dan doa, semua impian bisa tercapai. Meski hanya bekerja sebagai pemanjat dan pengupas kelapa, ia berhasil mengumrohkan istri dan orangtuanya, bahkan dirinya sendiri.

Bersama istrinya, Quratul Faridah, Nur Kasim menjalani hidup sederhana di desa. Aktivitas harian mereka tak jauh dari memanjat dan mengupas kelapa, pekerjaan yang kerap dianggap sebelah mata. Namun siapa sangka, dari hasil jerih payahnya itu, ia mampu menyisihkan sedikit demi sedikit untuk sebuah tujuan mulia: beribadah ke Tanah Suci.

"Saya bukan orang kaya, tapi saya ingin bisa ibadah di Tanah Suci. Alhamdulillah, akhirnya bisa umroh meski harus menabung selama enam tahun," ujar Nur dengan mata berkaca-kaca.

Gaji Harian Hanya Puluhan Ribu, Tapi Berkah Nur mengaku penghasilannya hanya sekitar Rp30 ribu hingga Rp150 ribu per hari, tergantung banyaknya kelapa yang berhasil ia panjat dan kupas. Harga per kelapa hanya Rp100, namun karena tekun, ia bisa menyelesaikan hingga ratusan kelapa per hari.

Penghasilannya itu tak langsung habis untuk konsumsi, melainkan disisihkan secara rutin. Bahkan, ia rela hidup sangat hemat, tak membeli barang-barang mewah atau pakaian mahal. Semua demi impian berangkat umroh bersama keluarga.

"Istri saya saya tanya, mau dibelikan perhiasan atau umroh, dia jawab: 'Umroh saja, Pak'," kata Nur bangga.

Ujian Berat Sebelum Umroh Sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci, Nur Kasim harus menghadapi cobaan berat. Istrinya sempat menderita penyakit serius dan harus menjalani operasi. Biaya pengobatan mencapai puluhan juta rupiah, memaksa Nur untuk berutang.

Namun, takdir berkata lain. Setelah berjuang, istrinya sembuh, dan mereka kembali melanjutkan impian. Selama enam tahun, mereka menabung sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bisa berangkat umroh pada tahun 2025.

“Saya menangis di pesawat. Tidak percaya, saya yang buruh kelapa ini bisa menjadi tamu Allah,” ungkap Nur dengan suara bergetar.

Nilai Spiritual di Balik Kesederhanaan Selain bekerja keras, Nur juga dikenal religius. Ia rutin menjalankan salat tahajud, duha, dan puasa Senin-Kamis. Rutinitas spiritual ini ia yakini sebagai kunci kelancaran rezekinya.

Meski sempat dicemooh karena pekerjaannya yang dianggap rendahan, Nur tak peduli. Ia justru bangga karena bisa memberi contoh nyata bahwa harta bukan segalanya, dan kebahagiaan sejati adalah berkumpul bersama keluarga dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Saya kerja keras bukan buat kaya. Saya kerja buat keluarga, dan buat ibadah. Itu yang bikin hidup saya tenang,” katanya.

Kesimpulan: Gaji Boleh Kecil, Mimpi Harus Besar Kisah Nur Kasim membuktikan bahwa hidup sejahtera di tengah hutan bukan soal harta, tapi tentang syukur dan kerja keras. Meski gaji kecil, ia bisa mengumrohkan keluarga dan hidup tenang bersama istri dan anak.

Inspirasi ini viral setelah tayang di kanal YouTube Jelajah Desa TV, dengan judul: “Hidup Sejahtera di Tengah Hutan, Gaji Kecil Tapi Bisa Umrohkan Keluarga”.

"Rezeki memang dari Allah. Yang penting kita niat baik, kerja keras, dan ikhlas," tutup Nur.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved