Dokumen Tata Ruang Sumbar Dikritik Habis-Habisan, Ada Apa?

Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil berkumpul di depan Kantor Dinas BMCKTR Sumatera Barat. Aksi ini menyuarakan satu pesan utama: ruang hidup masyarakat Sumatera Barat sedang terancam, dan negara dinilai tidak hadir untuk melindunginya.

Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi menolak Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat 2025-2045. Mereka menilai, RTRW tersebut justru menjadi alat legalisasi perampasan ruang, pelanggaran hukum, hingga pembungkaman suara rakyat.

Aksi ini juga menyoroti sejumlah pelanggaran ruang seperti ekspansi tambak udang di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman. Aktivitas tersebut dianggap merusak pesisir, mengancam ekosistem mangrove, dan menyebabkan konflik sosial. Selain itu, pembangunan hotel di Lembah Anai yang disebut melanggar tata ruang pun tidak mendapat penindakan dari pemerintah daerah.

Koalisi turut mengkritisi dokumen RTRW yang dinilai tidak mengakui hutan adat, tidak melindungi sempadan sungai, serta mencantumkan proyek bermasalah seperti PLTPB Tandike dan kawasan industri Sungai Bremas.

Mereka menuntut pemerintah daerah lebih serius menegakkan aturan dan merevisi RTRW agar lebih berpihak kepada masyarakat dan lingkungan.

“Sudah sama-sama kita bisa melihat, ratusan bahkan ribuan petak tambak udang di Sumatera Barat itu 90% tidak berizin karena berada di sempadan pantai. Apa yang dilakukan dinas ini? Tidak ada yang dilakukannya,” ungkap seorang orator dalam aksi.

Koalisi juga menyinggung privatisasi ruang yang terus berlangsung, meski sudah menimbulkan korban jiwa. “Bahkan sudah ada korban meninggal dua orang, tiga bulan lalu,” lanjutnya.

Mereka mendesak agar Ranperda RTRW Sumbar ditolak karena dinilai cacat. Selain itu, Dinas BMCKTR diminta menggunakan kewenangannya untuk memastikan penindakan terhadap pelanggar tata ruang, termasuk aktivitas tambak udang ilegal dan hotel di Lembah Anai yang mengganggu sempadan sungai.

“Jangan tebang pilih. Itu yang kita tuntut dari hadir aksi pada hari ini,” tutupnya.

Penulis: HAYYIL ZARKASI

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post