Makkah — Situasi di Makkah menjelang musim haji 2025 dilaporkan semakin ketat dan mencekam. Seorang content creator yang berdomisili di Makkah membagikan pengalamannya tentang pengetatan pengawasan yang jauh lebih ketat dibandingkan masa pandemi COVID-19.
Menurut pengakuan yang dilansir dari infosumbar.net, warga setempat kini sulit keluar rumah tanpa alasan jelas karena setiap aktivitas diawasi ketat oleh polisi. Bahkan, polisi secara rutin mendatangi rumah warga untuk melakukan pemeriksaan identitas. "Kalau keluar rumah, polisi langsung tanya mau ngapain kamu," ujarnya.
Tidak hanya warga biasa, petugas haji yang tinggal di Makkah juga tak luput dari pemeriksaan ketat. Ada kasus dimana petugas haji yang mengenakan rompi bertuliskan "petugas haji" diminta menunjukkan tasreh (izin resmi), jika tidak lengkap, mereka dipulangkan ke Jeddah. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya pengawasan di kota suci ini.
Content creator tersebut juga menyampaikan bahwa dirinya mendapat ultimatum dari sponsor agar tidak keluar rumah selama periode ini demi menjaga keselamatan. Ia mengaku sudah tiga minggu tidak bisa aktif di luar rumah untuk membuat konten seputar haji.
"Saya harus tinggal di rumah selama hajian berlangsung, aturan di Makkah benar-benar tidak main-main," katanya. Bahkan, pengetatan ini disebut lebih ketat dari masa COVID-19, dimana saat pandemi, aktivitas masih bisa dilakukan meski terbatas di zona sekitar rumah.
Kota Makkah saat ini terlihat sepi dengan jalanan yang kosong, berbeda dengan biasanya yang ramai dengan aktivitas para jamaah dan warga. Pengetatan ini dinilai untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelaksanaan ibadah haji 2025.
Dari pengakuan yang diterima, semua warga dan petugas harus memiliki dokumen lengkap seperti visa haji dan tasreh untuk bisa beraktivitas di Makkah. Tanpa dokumen resmi, dipastikan akan diminta meninggalkan kota suci tersebut.
Dengan kondisi yang sangat ketat ini, diharapkan pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar dan aman. Para jamaah pun diminta untuk mematuhi segala aturan yang berlaku demi kelancaran ibadah suci.
