Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

pasang iklan disini

Ngaku Pebisnis? Kalau Belum Pakai Sistem Ini, Siap-Siap Kena Fraud!

Top Post Ad

Jakarta – Banyak pelaku UMKM yang sebenarnya punya potensi ekspor besar, tapi masih terhambat cashflow dan akses pendanaan. Fenomena fraud di dunia bisnis belakangan ini pun makin bikin pelaku usaha waspada. Apalagi, kasus penggelapan dana hingga triliunan rupiah jadi alarm keras bahwa sistem keuangan internal perusahaan harus diperkuat.

Dalam diskusi bersama pelaku usaha dan pengembang sistem keuangan digital Paper.id, terungkap bahwa transparansi keuangan jadi kunci untuk membuka peluang pembiayaan yang lebih sehat. “Kita sering banget menangani brand besar, dari Kopi Kenangan sampai Mitra 10. Semuanya butuh sistem yang bisa bikin alur keuangan lebih jelas dan aman dari potensi fraud,” kata salah satu narasumber.

Solusinya? Gunakan sistem yang mengintegrasikan pembayaran digital, pencocokan data invoice, hingga analisa cashflow otomatis. Sistem ini bahkan memungkinkan UMKM untuk dapat akses pembiayaan dari bank hanya dengan data keuangan digital yang tervalidasi. “Semuanya jadi langsung terbukti. Pembayaran masuk, invoice keluar, semua tercatat. Itu bikin bank langsung percaya,” lanjutnya.

Fakta lainnya, keterlambatan pembayaran invoice di Indonesia rata-rata sampai 72 hari. Artinya, pelaku usaha harus punya dana talangan selama hampir tiga bulan, belum lagi gaji karyawan dan biaya operasional lain. Tanpa sistem keuangan yang terstruktur, banyak bisnis yang akhirnya jalan di tempat atau malah tumbang diam-diam.

Baca Juga

    Paper.id bahkan membuka peluang kolaborasi lintas industri, termasuk petani dan supplier dari daerah yang selama ini tidak tersentuh sistem digital. “Kita bantu buat sistem yang bisa mencatat, mengatur, dan memverifikasi semua transaksi. Bahkan supplier di kampung pun bisa diajak kerja sama secara profesional,” ujarnya.

    Dampaknya signifikan. Salah satu pelaku industri kapuk mencatat peningkatan omzet drastis dan bahkan sudah ekspor ke negara maju karena sistem ini. “Dulu kita kelola 6 miliar rupiah setahun secara manual. Sekarang dengan sistem digital, semua lebih tertata dan kita bisa akses pendanaan lebih mudah,” bebernya.

    Langkah digitalisasi ini tidak hanya menyelamatkan dari fraud, tapi juga jadi jalan pembuka untuk scale-up bisnis ke level nasional dan internasional. Apalagi, di tengah tingginya dolar dan permintaan ekspor, UMKM wajib siap dengan sistem yang transparan dan terpercaya.

    “Kalau kita enggak siap data, jangan harap bisa dikasih pinjaman. Tapi kalau sistem kita rapi, bank malah datang sendiri,” tutupnya.

    Below Post Ad

    Bottom Post Ads

    Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved