Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

pasang iklan disini

Benarkah Ta'aruf Bisa Menjadi Alasan untuk Pacaran? Ustadz Khalid Basalamah Mengungkapnya!

Belakangan ini, fenomena ta’aruf semakin populer di kalangan umat Muslim, terutama di kalangan mereka yang ingin menjalani pernikahan sesuai dengan syariat. Namun, banyak yang masih bingung tentang konsep ta’aruf yang sebenarnya. Sebagian orang menyalahgunakan istilah ini, mengklaim bahwa mereka bertaaruf, padahal sesungguhnya mereka sedang menjalani pacaran dengan pembenaran agama. Ustadz Khalid Basalamah memberikan penjelasan tentang ta’aruf yang benar dan sesuai syariat dalam kesempatan ini.

Secara bahasa, ta’aruf berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘berkenalan’. Namun, agar tidak disalahartikan, istilah ta’aruf harus dipadukan dengan kata ‘syari’ untuk menegaskan bahwa ini bukan sekadar berkenalan biasa, tetapi berkenalan yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tanpa penegasan ini, ta’aruf bisa disalahgunakan sebagai alasan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan syariat, seperti berpacaran dalam bentuk yang tidak syar’i.

Ustadz Khalid menjelaskan bahwa mekanisme ta’aruf yang sesuai syariat diajarkan oleh Nabi Muhammad . Langkah pertama adalah melihat calon pasangan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang sesuai syariat, seperti melihat wajah dan telapak tangan calon pasangan. Dengan cara ini, seseorang dapat menilai apakah calon pasangan tersebut menarik secara fisik untuk melangkah ke tahap pernikahan.

Langkah kedua adalah mengenal keluarga calon pasangan. Keluarga memberikan gambaran tentang karakter calon pasangan. Dari keluarga ibu, kita bisa menilai karakter dan akhlak, sementara dari keluarga ayah, kita bisa menilai fisik dan potensi keturunan. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi , sering kali karakter dan fisik seseorang dapat terwariskan dari keluarga masing-masing.

Selanjutnya, penting untuk mengetahui aktivitas calon pasangan. Saat ini, informasi semacam ini bisa didapatkan dengan mudah melalui percakapan, misalnya melalui pesan singkat. Dengan mengetahui aktivitas calon pasangan, kita bisa menilai apakah mereka memiliki kesamaan nilai dan tujuan hidup. Pertanyaan sederhana seperti apa yang dilakukan saat akhir pekan bisa menjadi indikator yang sangat berguna.

Ustadz Khalid juga menekankan bahwa riset dalam proses ta’aruf tidak perlu memakan waktu terlalu lama. Tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk mengenal seseorang. Yang penting adalah informasi yang didapatkan cukup dan jelas untuk membuat keputusan yang tepat. Ta’aruf bukan untuk membuat hubungan yang berlarut-larut tanpa tujuan, tetapi untuk menuju pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam.

Dengan memahami langkah-langkah ta’aruf yang sesuai dengan syariat, umat Islam bisa menjalani proses ini dengan lebih baik dan terhindar dari kesalahan yang sering terjadi. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan melaksanakan ta’aruf dengan cara yang benar sesuai ajaran Islam.

Penulis: HAYYIL ZARKASI

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved