Type Here to Get Search Results !

Rumah Singgah Annajiya: Tempat Istirahat Gratis untuk Warga Pasaman Barat yang Berobat ke Padang


Padang, 27 Oktober 2024 — Di tengah hiruk-pikuk Kota Padang, sebuah harapan baru hadir bagi warga Pasaman Barat yang sedang berjuang melawan sakit. Di Jalan Abdul Muis No. 8D, Jati, sebuah rumah sederhana kini berubah menjadi tempat yang penuh berkah — Rumah Singgah Yayasan Annajiya Pasaman Barat, yang diresmikan secara resmi pada Senin (27/10/2024).

Rumah singgah ini bukan sekadar bangunan dengan dinding dan atap, melainkan wujud nyata kepedulian sosial bagi masyarakat kecil yang datang ke Padang untuk berobat namun tidak memiliki tempat tinggal sementara. Banyak di antara mereka yang selama ini tidur di emperan rumah sakit, di lorong masjid, atau di pinggir jalan demi menemani keluarga yang sakit. Kini, mereka tak perlu lagi khawatir mencari tempat berteduh.

Kepedulian yang Berawal dari Keprihatinan

Ketua Yayasan Annajiya Pasaman Barat, Buya Dr. Desman, MA menyampaikan bahwa ide pendirian rumah singgah ini berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi warga daerahnya.

“Banyak saudara kita yang mendapatkan biaya pengobatan dari BPJS pusat, namun tidak memiliki biaya untuk rumah singgah. Mereka tidur di emperan, di masjid, atau lorong-lorong rumah sakit. Dengan adanya rumah singgah ini, semoga menjadi solusi bagi warga Pasaman Barat yang datang berobat ke Padang,” ujar Buya Desman dalam sambutannya.

Ia berharap, kehadiran rumah singgah ini tidak hanya menjadi tempat istirahat, tetapi juga tempat berbagi kasih dan menguatkan semangat sesama perantau dari Pasaman Barat yang tengah berjuang melawan sakit.

Apresiasi dari Warga dan Pemerintah Setempat

Acara peresmian berlangsung sederhana namun penuh haru. Dihadiri oleh warga sekitar, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah kelurahan.

Ibu Mep, selaku Ketua RW 10 Jati, menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Annajiya atas kontribusinya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Buya Desman dan seluruh pengurus yayasan. Rumah ini akan sangat membantu warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara. Semoga menjadi amal jariyah bagi semuanya,” ucapnya dengan penuh syukur.

Sementara itu, Bapak Lurah setempat menegaskan bahwa keberadaan rumah singgah ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial yang sangat dibutuhkan di kawasan Padang.

“Kami bersyukur Yayasan Annajiya bisa berkontribusi di lingkungan kami. Ustadz Desman ini bukan orang sembarangan — beliau memiliki kerja sama dengan berbagai yayasan internasional, termasuk dari Kuwait dan Dubai. Rumah singgah ini sangat bermanfaat, apalagi bagi keluarga dari kampung yang datang berobat ke Padang dan sering kali terlantar karena keterbatasan biaya,” ujar beliau.

Dikelola dengan Cinta dan Keikhlasan

Untuk memastikan operasional rumah singgah berjalan dengan baik, Yayasan Annajiya menunjuk Edo Mandela sebagai kepala dan pengelola. Ia bertanggung jawab dalam pengaturan tamu, kebersihan, serta kebutuhan dasar para penghuni rumah singgah.

Edo menjelaskan bahwa rumah singgah ini terbuka untuk semua warga Pasaman Barat tanpa dipungut biaya sepeser pun. Penghuni cukup membawa surat rujukan atau bukti sedang berobat di rumah sakit di Padang.

“Kami ingin rumah ini menjadi tempat yang nyaman dan layak. Tidak perlu khawatir soal biaya, karena semuanya sudah ditanggung yayasan. InsyaAllah ini ladang amal bagi kita semua,” ungkapnya.

Diresmikan dengan Rasa Syukur

Suasana haru menyelimuti acara peresmian ketika doa bersama dipanjatkan. Setelah sambutan dari tokoh-tokoh yang hadir, acara ditutup dengan penyerahan bingkisan kepada tamu undangan sebagai simbol rasa syukur atas berdirinya rumah singgah tersebut.

Rumah singgah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Barat untuk menumbuhkan semangat saling tolong-menolong. Karena bagi banyak orang yang sedang berjuang melawan sakit di perantauan, sebuah tempat untuk beristirahat dengan tenang adalah anugerah yang tak ternilai.

Sebuah Pesan Kemanusiaan

Yayasan Annajiya Pasaman Barat sekali lagi menegaskan komitmennya: membantu tanpa pamrih. Dalam setiap langkahnya, mereka ingin menunjukkan bahwa kepedulian sosial tidak harus menunggu kaya, tapi dimulai dari hati yang ingin berbagi.

Dengan berdirinya rumah singgah ini, Pasaman Barat tidak hanya mengirimkan pasien ke Padang — tetapi juga mengirimkan harapan, doa, dan cinta dari kampung halaman.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Moslemtoday.com | All Right Reserved