Jleb! Ustadz Syafiq Bongkar Amalan Ringan yang Bikin Neraka Menyala Gara-gara Lisan

Surabaya – Dalam kajian subuh yang dihadiri ratusan jemaah, Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan peran besar lisan dalam keimanan serta kehidupan sehari-hari.

“Segala puji bagi Allah جَلَّ جَلَالُهُ yang dengan nikmat-Nya kebaikan menjadi sempurna. Saat banyak orang susah bangkit dari kasur, kita bisa melangkah ke rumah Allah,” kata Ustadz Syafiq membuka tausiyahnya, Rabu (16/4/2025).

Ia menekankan bahwa lisan adalah salah satu nikmat besar dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an:

“أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ * وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ”
(QS. Al-Balad: 8-9)
“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua mata, satu lidah dan dua bibir?”

Ustadz Syafiq mengingatkan bahwa salah satu yang paling merusak hati manusia adalah fudhulun nadhar (melihat yang tidak perlu) dan fudhulul kalam (berbicara yang tidak perlu). Ia menjelaskan bahwa terlalu banyak berbicara tanpa kebutuhan dapat merusak hati, seperti halnya memandang yang berlebihan.

“Hati yang selamat adalah bekal menuju akhirat,” katanya, sambil mengutip Al-Qur’an:

“يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍۢ سَلِيمٍ”
(QS. Asy-Syu’ara: 88-89)
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.”

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa iman terdiri dari tiga unsur: keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota tubuh.

“Kita tahu orang muslim dari syahadat yang diucapkan. Tapi bisa saja hatinya munafik,” ungkap beliau, lalu membaca:

“إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَـٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ ۗ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ لَكَـٰذِبُونَ”
(QS. Al-Munafiqun: 1)
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami mengakui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah’. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul-Nya. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.”

Beliau juga mengajak jemaah menyebutkan lima amalan lisan: zikir, membaca Al-Qur’an, berkata baik kepada orang tua, istighfar, dan mengajarkan ilmu.

“Zikir itu ringan, tapi berat pahalanya. Kadang kita zikir tapi hati masih mikir sandal hilang. Lisan bisa jalan, tapi hati belum connect,” candanya yang disambut tawa ringan jemaah.

Ia juga mengingatkan pentingnya jujur dalam berdagang, berkata sopan kepada orang tua, dan menjaga ucapan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mengutip firman Allah:

“مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ”
(QS. Qaf: 18)
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

Sebagai penutup, Ustadz Syafiq mengingatkan bahwa banyak orang terjerumus ke neraka hanya karena ucapannya. Ia mengutip sabda Nabi Muhammad ﷺ:

“وهل يكب الناس في النار على وجوههم إلا حصائد ألسنتهم”
(HR. Tirmidzi)
“Dan tidakkah yang menyebabkan manusia tersungkur di neraka pada wajah mereka selain hasil dari ucapan lisannya.”

“Jangan remehkan ucapan. Bisa jadi kita rajin ibadah, tapi neraka menanti karena tidak jaga lisan,” pungkasnya.

Reporter: HAYYIL ZARKASI


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post